07 May 2011

Di kesepian malam,damainya jiwa
Hatiku yang agak keras kini bergetar seketika
Pandanganku dilempar ke luar jendela
Berpaling seketika tumpuanku daripada buku yang menjadi santapan pacaindera anugerah dariNya
Kulihat suasana di sekitar ku lembap,
dengan titisan-titisan air dari atap..
di hujung daun-daun pohon di luar tingkap..

Owh..Segala Puji Hanya UntukNya

Diturunkan air hujan dari awan-awan di langit yang saban hari tetap dalam melaksanakan tugas mereka..
Disirami bumi ini untuk menyegarkan segala isi dalamnya..
Agar mereka yang berakal mampu berfikir akan kebesaran ni'mat 'sains' dariNya kepada insan-insan di dunia..

Secara tidak langsung, ku mengimabau sejenak kepada pengisian di waktu langit kemerah-merahan menandakan sang pemancar sudah bersedia untuk pergi memberi laluan kepada kegelapan malam mengambil alih tugas, merehatkan mahluk-mahluk Ilahi..

Adakah selama ini aku menjadi hambaNya yang tidak bersyukur?
Telah ku akui diriku hina setiap kali ku mengahadapNya.
Telah diriku pinta agar tidak lari dari mendapat keredhaanNya.
Sudahpun diriku berkali-kali meminta itu ini dariNya...
Akan tetapi, apakah yang telah aku berikan kepadaNya sebagai tanda syukurku pada anugerah yang tidak pernah gagal diberikan kepadaku olehNya??

Bergenang air mataku mendengarkan kalimahNya..

"apabila seseorang insan itu melakukan kebaikan, maka akan Allah membalas kebaikkan itu dengan melipat gandakan kebaikkan itu pada insan tersebut.." (surah 40: ayat 23)

Tidak kira sebesar mana pun kebaikan, itu, walau sekecil-kecil zarah...Akan Allah melipat gandakan ibarat biji benih yang ditanam yang menjadi pohon yang bercabang tujuh, dan kemudian setiap ranting itu berbuah seratus..700 kali digandakan..
Alangkah Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Berkuasa,Maha Adil, seadil-adilnya..
Mendengarkan kalimah ini, hatiku terasa bagai ditusuk jarum berbisa...
Aku ini telah GAGAL..telah menjadi hamba yang jarang sekali bersyukur dengan semua yang sedia ada...
Setiap kebaikkan yang ku lakukan, pasti akan ku teringat-ingat kembali di kepalaku..Sehingga menyebabkan aku menjadi riak dengan tidak sengaja..

Aku tidak mahu kebaikan yang kulakukan nanti ditimbang hanya seberat kapas, apatah lagi lebih ringan.. walaupn diarasa telah memberi kebaikan seberat gunung.. namun, bila timbul, terdetik sj perasaan riak, hancurlah dan sia-sia kebaikan itu..

Ku kira, sekarang ini timbangan neraca ku sangat ringan di sebelah kebaikan(kanan) kerana perasaan riak dalam dirku..
Perlu ku berusaha memberatkan kembali neraca kananku..
Ya Allah...ampunkanlah dosa ku..
ampunkanlah kerana selama ini aku riak dalam beribadah kepadaMu

Beri aku peluang untuk perbaiki diriku..
KeredhaanMu ku pinta untuk mengiringi usahaku untuk mendekatkan diri kepadaMu..
Sujud dahi ku, hanya untukMU
Tenaga tubuhku, untuk digunakan di jalanMu..

Ya Allah..Matikanlah hambaMu ini sebagai para syuhadah dan ahli jannah bersama sama ahli keluargaku dan saudara-saudara seperjuanganku..

"Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu terdapat sungai-sungai yang mengalir darinya, dan diantaranya ada yang terbelah lalu keluarlah mata air darinya, dan di antaranya ada yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah . Dan Allahsekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan." {al-baqarah:74}

No comments: